sajak rindu untuk si penggenap iman

Masih tentang sebuah rasa yang sama
Tentang rindu yang setiap saat masuk tanpa permisi
Menyelinap lewat angin malam bersama hujan.
Apa pantas?
Merindukan yang diharamkan.
Menaruh hati pada yang tak pasti.
Kenyataannya, Sang Maha Pemberi Rasa cemburu dengan hal itu.
Dan sekarang aku baru tersadar.
Seseorang yang telah ter
Kepantasan merindu hanya untuk kamu
tulis di Lauful Mahfudz,
sebagai penggenap imanku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayah dan Anak Perempuannya

Menyebut Nama seseorang dalam doa