Menyebut Nama seseorang dalam doa
Menyebut nama
seseorang yang kita sukai dalam doa boleh-boleh saja,tentu Tidak mengapa jika seorang
laki-laki berdoa menyebut nama perempuan yang ia inginkan, begitu pun jika perempuan
berdoa menyebut nama laki-laki yang dia inginkan, kemudian memasrahkan hasilnya
kepada Allah ta’ala.
Namun Terkadang menyebut nama seseorang dan mengulang-ulangnya dalam
doa, akan membuat kita terikat pada nama yang kita sebut itu. Padahal kita belum
tahu apakah kita bisa mendapatkan apa yang kita sebut itu ataukah tidak? Kalau
tidak mendapatkannya, maka tentulah kita akan merasa sedih dan kecewa. Oleh
karena itu yang paling tepat adalah menyerahkan semua kepada Allah dan ridho
terhadap apa yang Allah ta’ala pilihkan
untuk kita.
Jika memang harus menyebut namanya, maka hendaknya kita
menyertakan kebaikan dalam doa dengan mengatakan, “Jika dia baik untukku maka mudahkanlah dia untukku”… atau lafal lain yang
semisalnya.
Oleh karenanya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam berdoa dengan doa yang umum,
sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah
Radhiyallahu ‘anha,
أبو داود (1482) عن عائشة رضي الله عنها قالت : " كان رسول
الله صلى الله عليه وسلم يستحب الجوامع من الدعاء ، ويدع ما سوى ذلك " . وصححه
الشيخ الألباني رحمه الله في " صحيح سنن أبي داود "
“Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alayhi
wasallam menyukai doa yang ringkas , dan meninggalkan doa selain itu”. (Disahihkan Al Albani dalam
Shahih Sunan Abi Dawud).
Karena itu pasrahkanlah semuanya kepada Allah,yakinlah bahwa
Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita,karena masalah jodoh hanya Allah
lah yang tau...
Allah tidak akan mungkin memeberikan sesuatu yang tidak baik untuk kita,karena Allah adalah sang penulis skenario yang paling baik
Allah befirman, “Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui,” (QS.
Al-Baqarah: 216)
Komentar
Posting Komentar